Saturday, January 14, 2006

Menempatkan Prioritas

Many people fail in life, not for lack of ability or brains or even courage but simply because they have never organized their energies around a goal. – Banyak orang mengalami kegagalan, bukan karena tidak mempunyai kemampuan maupun kecerdasan atau bahkan keberanian, tetapi karena mereka tidak dapat mengorganisir energi mereka hanya untuk mewujudkan tujuan yang ingin mereka capai.” Elbert Hubbard

Seorang profesor memasuki ruang kuliah sambil membawa ember transparan berukuran sedang, batu-batu besar, kerikil, pasir dan air. Kemudian profesor mata kuliah filosofi itu memasukkan batu-batu besar ke dalam ember, satu per satu hingga ember itu penuh oleh batu-batu berukuran besar. Semua mahasiswa heran dan memperhatikan dengan seksama.

Kemudian sang profesor mengajukan satu pertanyaan. “Apakah ember ini sudah tidak dapat diisi lagi?” tanya profesor memecah keheningan. Para mahasiswa serentak menjawab, “Ya. Masih bisa,” meskipun mereka melihat ember itu sudah penuh. Profesor itu tersenyum, lalu menuangkan kerikil ke dalam ember itu hingga tak tersisa satu kerikilpun di luar.

“Apakah kalian kira ember ini sudah tidak dapat diisi lagi?” tanya profesor. Para mahasiswa agak bingung. Mereka ragu-ragu. Suara mereka mulai terpecah. Sebagian mengatakan, “Tidak. Ember sudah penuh!” Sementara yang lain mengatakan, “Masih bisa.”

Jawaban mana yang benar akan terbukti setelah sang profesor menuangkan pasir. Ternyata seluruh pasir dapat masuk ke dalam ember itu, mengisi sela-sela batu besar dan kerikil. Profesor itu terus menuangkan pasir hingga ember itu terlihat penuh sesak oleh batu, kerikil dan pasir.

Para mahasiswa sudah dapat memastikan bahwa ember itu tidak akan dapat diisi lagi. Maka ketika profesor bertanya, “Apakah masih bisa diisi lagi?” Dengan kompak seluruh mahasiswa menjawab, “Tidak bisa.” Setelah mendengar jawaban para mahasiswanya, profesor itu menuangkan air ke dalam ember hingga tak tersisa. Terbukti sudah bahwa jawaban para mahasiswa tidak tepat, karena ternyata ember itu masih bisa diisi dengan air.

Nilai filosofis yang ingin disampaikan oleh profesor itu adalah manusia harus pandai menempatkan prioritas. Tempatkan impian-impian yang besar sebagai prioritas utama (yang diibaratkan sebagai batu-batu besar). Jangan sibuk mencari dan menempatkan hal-hal yang kecil (yang diibaratkan oleh kerikil, pasir dan air) terlebih dahulu, karena menyebabkan kita tidak bisa mendapatkan impian yang besar atau utama.

Kenyataan yang kita hadapi sehari-hari memang semua pekerjaan mengklaim sebagai prioritas penting dan meminta perhatian ekstra. Padahal dalam satu waktu kita dapat mengerjakan satu prioritas saja, tidak bisa semuanya. Menempatkan prioritas dengan tepat memang sangat sulit, meskipun setiap hari kita sudah sangat sibuk bekerja. Sehingga memerlukan kecermatan untuk dapat memanajemen prioritas yang sangat banyak.

Sebagaimana kita merasakan bahwa faktor-faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan kita adalah faktor kesehatan, keluarga, keuangan, kemampuan, hubungan sosial, pekerjaan dan keimanan. Bila kita bingung untuk memulai mengerjakan prioritas yang mana, maka sebaiknya prioritaskan dulu kepada hal-hal yang berkenaan dengan faktor-faktor tersebut. Prioritaskan masing-masing faktor tersebut dalam kadar yang sama. Sebab bila kita mengabaikan salah satu diantaranya, maka jalan kita menuju kesuksesan mungkin sedikit terhambat.

Misalnya saja Anda memberikan kadar prioritas yang lebih besar terhadap pekerjaan, melebihi kadar prioritas terhadap kesehatan, keimanan, keluarga, hubungan sosial, dan lain sebagainya. Mungkin kehidupan keluarga, hubungan sosial, spiritual, dan kesehatan akan menjadi korbannya. Atau mungkin jika Anda kurang memprioritas diri pada kondisi keuangan, maka kondisi prospek usaha Anda juga akan mengalami degradasi.

Bila memang kita benar-benar harus memilih mana yang harus diprioritaskan, maka sebaiknya prioritaskan pada kondisi spiritual dan kesehatan diri sendiri terlebih dahulu. Bila kondisi kesehatan dan keimanan kita prima, barulah kita dapat mengerjakan prioritas yang lain. Karena dengan kondisi kesehatan dan keimanan yang memadai akan menunjang upaya kita dalam menangani prioritas-prioritas yang lain dengan lebih baik.

Langkah selanjutnya adalah menuliskan prioritas yang akan kita kerjakan setiap hari. Sebagaimana sebuah pepatah bijak menjelaskan, “An unfailing success plan: At each day’s end, write down the six most important things to do tomorrow; number them in order of importance, and then do them. – Perencanaan Pencapaian Kesuksesan: Setiap malam, tuliskan sedikitnya 6 hal penting untuk dikerjakan besok; urutkan berdasarkan seberapa penting mereka, dan laksanakan semua rencana itu.”

Berikutnya bersikaplah konsisten untuk menyelesaikan prioritas yang terpenting dan tetapkan batas waktu, meskipun mungkin akan terasa kurang menyenangkan. Bersikap konsisten dalam mengerjakan prioritas yang terpenting menjadikan kita semakin mengenal dunia dan tempat dimana kita berada dan mendapatkan pengalaman baru yang lebih menyenangkan. “Manusia yang paling pandai adalah yang benar-benar mengerti akan hidup dimana ia ditempatkan,” kata Hellen Keller. Sehingga bersikap konsisten merupakan sinergi yang mempercepat dan menghemat waktu dalam menyelesaikan prioritas-prioritas yang lain.

Langkah-langkah tersebut sebenarnya sangat sederhana, tetapi efektif digunakan untuk menyelesaikan prioritas-prioritas yang sangat banyak. Bila kita benar-benar dapat melaksanakan langkah-langkah tersebut, maka kita akan dapat menyelesaikan lusinan top prioritas tanpa kerja yang terlalu panjang, stres dengan jadwal yang padat, ataupun panik. Sebaliknya, Anda bahkan akan mempunyai banyak waktu untuk bersantai.

* Andrew Ho adalah penulis buku best seller, pengusaha, dan motivator.

Original Posting: http://www.pembelajar.com/
Jadi Pengusaha Tidak Harus Pintar

Sosok Purdi E. Chandra (45) kini dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki hampir 400 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun. Apa resep suksesnya sehingga Primagama kini menjadi sebuah holding company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan? Purdi membeberkannya dalam wawancaranya dengan Ummi.

Lewat Bimbingan Belajar Primagama, Purdi berhasil menjadi pengusaha sukses. Untuk meraih impiannya Purdi berhenti kuliah. Akhirnya ia berhasil juga mendapatkan gelar dari lembaga pendidikan yang dibentuknya sendiri.

Lego Motor, Berhenti Kuliah
Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya.

Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita–cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.

Sejak saat itu pria kelahiran Punggur, Lampung Tengah ini mulai menajamkan intuisi bisnisnya. Dia melihat tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri yang punya nama, seperti UGM.

Bagaimana jika mereka dibantu untuk memecahkan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, pikirnya waktu itu. Purdi lalu mendapatkan ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang diberi nama, Primagama.

“Saya mulai usaha sejak tahun 1982. Mungkin karena nggak selesai kuliah itu yang memotivasi saya menjadi pengusaha,” kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego motornya seharga 300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan.

Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahu setelah itu nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini.

“Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu setelah ada program jaminan diri,” ungkapnya soal rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama. ”Kalau ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Kalau nggak uang kembali. Nah, supaya diterima murid-murid yang pinter kita angkat jadi pengajar. Karena yang ngebimbing pinter, ya 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri,” lanjutnya.

Mengembangkan Sistem Waralaba
Karena reputasinya Bimbel Primagama makin dikenal di Kota Pelajar, Yogya. Purdi tak cepat berpuas diri. Ia ingin mengembangkan cabang Primagama di kota lain. Mulailah cabang-cabang Primagama bermunculan di Bandung, Jakarta dan kota besar lain di Indonesia.

Purdi juga berinovasi mengembangkan sistem franchise atau waralaba (pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu). Di Pekanbaru, Sampit (Kalimantan Tengah) dan Tangerang telah dibuka cabang dengan sistem ini. Menurutnya sistem ini sangat tepat untuk dikembangkan sebab usaha bisa berkembang tanpa harus menyiapkan dana sendiri.

“Sistem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita daripada cara yang lainnya. Selain tak perlu merogoh kocek untuk investasi lagi ternyata keuntungan sebagai pemilik merek cukup besar. Yang jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap bulannya pada kita,” jelas ayah dari Fesha dan Zidan ini.

Purdi yakin merek lokal bisa berkembang dengan sistem ini dan bukan terbatas pada produk makanan saja. Jika merek lokal bisa masuk bisnis waralaba bukan tidak mungkin akan menjadi produk ini bisa jadi produk global seperti McDonald. Namun ia menyayangkan di Indonesia belum ada lembaga yang menyiapkan sistem waralaba mulai dari persiapan awal hingga jadi.

Pengusaha Yang berani
Keberanian adalah salah modal wirausaha. Purdi menyatakan seorang wirausaha harus berani mimpi, berani mencoba, berani merantau, berani gagal dan berani sukses. Lima hal ini adalah hasil dari pengalamannya selama ini.

Sejak dini Purdi sudah dididik berjiwa usaha. Di bangku SMP ia sudah beternak ayam dan bebek, kemudian menjual telurnya ke pasar. Purdi bermimpi kelak ia akan menjadi pengusaha sukses.

Berani mimpi menurut Purdi adalah cetak biru dari sebuah visi ke depan seorang wirausaha. Mimpi itu akan mensugesti seseorang untuk berhasil dan mengerahkan semua kemampuannya untuk mencapai visinya. Mimpi ini pula akan memotivasi bawahannya dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis.

Orang yang memiliki mimpi besar dicontohkan Purdi adalah Bill Gates yang bermimpi kelak di semua rumah di dunia akan memiliki computer. Atau juga Michael Dell yang bermimpi mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Mereka ini menurut Purdi orang yang yakin mimpinya akan jadi kenyataan dengan kerja keras.

“Orang itu tidak pernah gagal, hanya saja dia berhenti mencoba,” tukas pria yang mendapatkan gelar dari lembaga pendidikan yang dibentuknya sendiri. Purdi mengingatkan jika seorang ingin berhasil dalam bisnis harus berani mencoba. Situasi sulit justru membuat seorang wirausaha semakin tertantang.

Soal merantau, Purdi muda sudah berani meninggalkan kota kelahirannya dan mencoba mandiri dengan bersekolah di salah satu SMA di Yogyakarta. Ibunya, Siti Wasingah dan ayahnya, Mujiyono, merestui keinginan kuat anaknya untuk mandiri. Dengan merantau Purdi merasa tidak tergantung dan bisa melihat berbagai kelemahan yang dia miliki. Pelan-pelan berbagai kelemahan itu diperbaiki oleh Purdi. Hasilnya, Ia mengaku semakin percaya diri dan tahan banting dalam setiap langkah dalam bisnisnya.

Gagal dan berhasil ada dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Namun, bagaimana menyikapi sebuah kegagalan itu yang penting. Baginya, pengalaman gagal dapat dipergunakan untuk menemukan kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali.

“Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita, memperluas wawasan kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, serta untuk lebih mendekatkan diri kita pada Tuhan,” kata pria yang mengaku pernah 10 kali gagal saat membuat restoran Padang.

BODOL, BOTOL dan BOBOL
Purdi mengaku punya resep manjur bagi yang ingin berwirausaha, yaitu BODOL, BOTOL dan BOBOL. Mungkin masih kedengaran aneh di telinga, namun ia meyakinkan bahwa resep ini berguna bagi yang merasa ragu-ragu dan terlalu banyak perhitungan dalam berusaha yang malah menghambat rencana mereka untuk berwirausaha.

Jika orang bingung ketika memulai bisnis karena tak punya modal, menurut Purdi gunakan saja resep BODOL yaitu Berani, Optimis, Duit, Orang Lain. Dalam bisnis diperlukan keberanian dan rasa optimis. Jika tidak punya uang tidak ada salahnya pinjam duit orang lain. Pasti ada orang yang mau membiayai bisnis yang akan kita jalankan jika memang prospektif.

“Kalau kita punya duit dan modal tapi tidak ahli di bidang bisnis, gunakan jurus BOTOL,” tukas Purdi. Berani, Optimis, Tenaga, Orang Lain. Jika kita punya modal, kenapa tidak kita serahkan pada yang ahli di bidangnya sehingga bisnis tetap berjalan. Pendeknya kita tak harus menggunakan tenaga sendiri untuk menjalankan bisnis.

Resep terakhir adalah jurus BOBOL. yaitu Berani, Optimis, Bisnis, Orang, Lain. Ini dikeluarkan jika ide bisnis pun tak ada maka kita bisa meniru bisnis orang lain tambah Purdi. Ibaratnya, bisnis adalah seperti masuk ke kamar mandi yaitu dengan tidak banyak berpikir. Jika di kamar mandi airnya kurang hangat, semua bisa diatur hingga sesuai dengan keinginan kita.

Enterpreuner University, Kuliah Tanpa Gelar
Semua orang bisa jadi wirausahawan, ucap suami Triningsih Kusuma Astuti ini yakin. Memang yang paling baik ditanamkan pendidikan enterpreuner ini sejak kanak-kanak di dalam keluarga. Sebab, anak akan merekan semuanya dalam memorinya dan selanjutnya akan menjadi pola pikir dan cara perilaku anak di masa depannya. “Namun, itu bukanlah hal-hal penentu keberhasilan. Begitu pula dengan faktor usia, kaya-miskin, jenius atau tidak, juga gelar formal,” kata pria yang juga menjadi dosen tamu di beberapa universitas ini.

Untuk menjadi pengusaha tak perlu pintar dan memiliki embel-embel gelar. Sebab jika terlalu pintar justru malah akan berhitung dan melihat banyak resiko yang harus dihadapi sehingga nyalinya malah ciut. “Bayangkan anda kuliah Magister Manajemen (MM) di UI anda harus bayar 50 juta. Selesai kuliah mungkin anda merasa tidak punya uang,” katanya lagi.

Keprihatinannya terhadap iklim bisnis di Indonesia menyebabkan Purdi harus melakukan sesuatu. Tampilah ia sebagai bagian dari politisi yang manggung di Senayan sampai tahun ini. Keinginannya adalah merubah pola pendidikan saat ini yang berorientasi menjadi pekerja bukan pengusaha. Seharusnya, menurut pria yang pernah menjadi ketua Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogya ini, ada alternatif lain dalam sistem pendidikan kita. Paling tidak anak-anak diajarkan untuk berwira usaha. Sayangnya idenya tidak mendapat tanggapan.

“Saya merasa adanya universitas untuk mencetak pengusaha baru itu penting. Kalau perlu universitas ini tidak perlu menggunakan aturan formal, tanpa status,tanpa akreditasi, tanpa dosen, tanpa ijazah dan tanpa gelar. Wisudanya pun dilakukan saat mahasiswa benar-benar membuka usaha,” ujar pria yang menerima Enterprise 50 dari Anderson Consulting dan Majalah Swa ini serius.

Idenya ini diwujudkan dengan membentuk Enterpreuner University (EU). Dengan dibimbing langsung oleh Purdi, EU kini telah memiliki 37 angkatan. Di sana tak ada nilai, ijazah maupun gelar. Menurut Purdi masyarakatlah yang berhak menilai pengusaha itu memiliki kredibilitas atau tidak, sukses atau tidak. Hal ini berbeda dengan pendidikan yang memberlakukan ujian tapi tidak membolehkan siswanya mencontek.

“Dalam dunia riil bisnis, yang namanya bertanya sah-sah saja. Menyontek usaha orang lain juga boleh saja. Meniru kiat sukses pengusaha lain juga silahkan. Nggak ada yang melarang,” Purdi beralasan.

Di EU yang hanya memakan waktu 3 bulan dan kuliah seminggu 1 kali ini, Purdi mengkonsentrasikan pendidikannya pada pengembangan kecerdasan emosional, spiritual, mempertajam kreativitas dan intuisi bisnis mahasiswanya. Materinya pun seputar nilai-nilai kewirausahaan seperti pantang menyerah, kreatif dan inovatif, semangat tinggi, berani dan jeli melihat peluang usaha. Purdi yakin kelak EU akan mencetak pengusaha-pengusaha baru yang akan menggiatkan iklim investasi di Indonesia.

Sumber: Majalah Ummi Online
Cara Mencari Uang di (dari) Internet

Setelah saya mempublikasikan blog saya, banyak pertanyaan muncul seperti: bagaimana cara mencari uang di internet, bagaimana cara mendapatkan uang dari internet, atau bagaimana cara menghasilkan uang di (dari) internet.

Internet adalah tempat yang paling bagus untuk menghasilkan uang hanya jika Anda tahu caranya. Maka pada postingan saya kali ini, saya akan berbagi tips yang membahas bagaimana cara mencari uang di internet, bagaimana cara mendapatkan uang dari internet, atau bagaimana cara menghasilkan uang di (dari) internet.

Pada dasarnya ada banyak cara menghasilkan uang dari internet, baik yang memerlukan modal, maupun yang gratis sama sekali. Pada artikel ini, saya ingin berbagi tips bagaimana cara menghasilkan uang di (dari) internet tanpa modal sama sekali. OK, berikut langkah-langkahnya.
  1. Membuat Blog
  2. Mengikuti Program Affiliasi
  3. Mempromosikan Blog Anda
Kira-kira langkahnya ada tiga, mari kita bahas satu per satu.

1. Membuat Blog
Untuk membuat blog, silakan mendaftar gratis di www.blogger.com, ikuti langkah-langkahnya sampai selesai. Tujuan dari membuat blog ini adalah untuk mempromosikan program-program affiliasi yang anda ikuti nantinya. Tips dalam membuat blog, buatlah nama blog anda seperti sebuah kalimat. Misalnya blog Anda membahas cara 'mencari uang di internet', maka blog tersebut bisa diberi nama http://mencari-uang-di-internet.blogspot.com, jadi saat ada orang melakukan searching di www.google.co.id dengan keyword 'cara mencari uang di internet' blog Anda akan ditampilkan di halaman pertama hasil pencarian.

2. Mengikuti Program Affiliasi
Mengikuti program affiliasi pada umumnya gratis, atau carilah yang gratis. Anda bisa mendaftar di banyak program affiliate, nanti Anda akan diberi link khusus yang apabila di klik oleh orang dan terjadi penjualan maka Anda akan mendapatkan komisi. Jadi Anda tidak perlu pusing memikirkan produk apa yang harus Anda jual di blog Anda. Berikut adalah contoh beberapa situs affiliate yang bisa Anda ikuti dengan gratis, silakan kunjungi untuk mendaftarkan diri.
  • Marketiva, affiliasi dalam bidang forex trading
  • Linkshare, kumpulan dari berbagai macam program affiliasi di internet, setelah Anda mendaftar maka Anda bisa mengikuti banyak program affiliasi di dalamnya.
3. Mempromosikan Blog Anda
Ada banyak cara untuk mempromosikan blog Anda, cara yang paling umum adalah dengan mendaftarkan Blog Anda di www.google.co.id, untuk mendaftarkannya, silakan kunjungi link berikut ini: http://www.google.com/addurl/?continue=/addurl. Cara lain adalah dengan mempromosikan blog Anda di situs-situs iklan baris. Silakan cari di www.google.co.id untuk situs iklan baris dengan kata kunci 'iklan'.

Demikianlah sekilas cara mencari uang di internet dengan modal gratis, apabila Anda rajin, maka dalam waktu satu sampai tiga bulan biasanya blog Anda sudah akan menghasilkan uang. Anda bisa mengerjakan rutinitas harian, dan blog Anda bekerja siang malam mencari uang untuk Anda. Klik, dan uang pun mengalir ke rekening Anda.

Sampai jumpa pada tutorial berikutnya, salam sukses untuk Anda.

Friday, January 13, 2006

Ibundaku Tercinta

Masih teringat saat kecil dulu ibuku adalah orang yang paling gigih berjuang demi kemajuan anaknya. Terlahir dari keluarga yang kurang harmonis bukanlah pilihan, namun siapa yang bisa memilih dari rahim siapa kita dilahirkan kedunia? Karena kelahiran adalah kehendak Allah swt.

Apapun kejadian dalam hidup adalah nikmat dari Allah swt, meski kadang kita tidak menyadari bahwa itu adalah sebuah nikmat. Terkadang kita baru menyadari bahwa ianya adalah nikmat setelah sekian tahun kejadian tersebut telah berlalu. Kita harus selalu ingat bahwa Allah sendiri yang mengatakan: La yukallifullahu nafsan illa wus'aha (kurang lebih: tiada dibebankan kepada seseorang kecuali apa yang sanggup ditanggungnya). Pengertiannya kira-kira adalah, apapun yang dibebankan ke kita, pastilah Allah sudah mengukurnya. Apabila kita dikasih cobaan yang berat, artinya Allah menganggap kita mampu, dan ini adalah suatu kehormatan. Maka apapun keadaannya, terimalah. Ingat, dibalik kesusahan ada kebahagiaan, selalu seperti itu.

Alkisah ibundaku yang bukan keluarga mampu, ingin menyekolahkan aku sampai setinggi-tingginya. Banyak kejadian yang tak akan pernah kulupakan. Misalnya, ibu mau mengumpulkan daun-daun pisang untuk dijual ke pasar. Daun pisang di kampungku mudah dijual karena pembuat tempe banyak yang membutuhkan untuk dijadikan bungkus tempe. Suatu hari yang lain, ibu menjual pohon kelapa yang sudah mati untuk ditebang dan diambil sebagai kayu bakar oleh pembelinya. Ibu juga mau berjualan pisang dan apapun agar aku tetap sekolah.

Suatu hari, aku mau berangkat sekolah. Celana aku belum kering abis dicuci, ibu dengan sigap segera mengeringkan celanaku. Karena tidak ada setrikaan, maka celana dikeringkan di atas tungku. Entah karena apa, tanpa sadar api membakar celanaku, sehingga jadi bolong. Akhirnya aku gak masuk sekolah, dan merengek minta dibeliin celana baru. Ibuku yang baik, tentu segera membeli bahan dan membawa ke tukang jahit untuk celana baruku.

Oh ibu, kasih sayangmu, perjuanganmu semuanya aku ingat. Maafkan ananda jika belum bisa memberikan balasan untuk semua yang telah ibu berikan. Do'akan ananda cepat sukses agar bisa membahagiakan ibu.

Perjalanan panjang yang berbumbu kesengsaraan, membuatku cepat matang karena terpaksa. Ini membuatku menjadi lebih dewasa, lebih bijak memilih yang baik dan buruk untukku, yang pada akhirnya mengantarkan aku menjadi Purwoko Widodo. Sekarang, aku benar2 bersyukur telah berhasil menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Terima kasih ibu, terima kasih ya Allah.

Thursday, January 12, 2006

Einstein: Mendidik Manusia atau ...?

SEPERTI umumnya para gadis remaja, anak kedua kami yang barusia 15 tahun ingin sekali rambutnya di-rebonding, padahal rambutnya sudah lurus. Berhubung tarifnya mahal, saya suruh ia pergi ke sebuah salon di daerah Cibubur yang relatif murah.

Rupanya ia sudah mengetahui informasi melalui internet mengenai salon-salon yang terkenal bagus, atau jelek dalam urusan rebonding, bahkan sampai dampak obat yang dipakai terhadap kualitas rambut. Ia menolak pergi ke salon tersebut, karena informasi yang ia baca dalam sebuah blog internet, kualitas rebonding di salon tersebut tidak bagus.

Berhubung saya hanya mau membayar 50 persen saja, ia melakukan browsing secara intensif, dan akhirnya ia memutuskan untuk memakai jasa sebuah salon yang ta-rifnya cukup murah, tetapi kualitasnya bagus.

Rupanya anak terkecil kami pun (usia 7 tahun), sudah mulai menjadi seorang yang tidak mudah dipengaruhi juga. Ia bersama kakaknya "berkonspirasi" untuk mempengaruhi kami agar mau memelihara anjing di rumah. Mereka sebut beberapa jenis anjing yang bagus, lagi-lagi belajar dari internet, dan akhirnya memutuskan untuk membeli anjing yang pintar untuk dilatih serta bersahabat dengan anak-anak, yaitu jenis Golden Ret River.

Saya sendiri baru mendengar nama jenis tersebut, tetapi menurut informasi harganya cukup mahal. Kemudian saya ajak mereka ke sebuah tempat di daerah Menteng untuk membeli anjing di pinggir jalan yang pasti harganya lebih murah.

Mereka mengetahui betul bentuk anjing jenis tersebut, sehingga ada 4 penjual yang gagal membohongi mereka. Sampai yang mirip sekali pun, tetapi karena bentuk kupingnya berbeda, mereka mengetahuinya.

Setelah bernegosiasi, dan kedua anak kami mau patungan menyumbang dari uang tabungannya Rp 500.000, akhirnya saya menyerah untuk membelinya di pet shop yang harganya Rp 2 juta, karena kemurnian ras anjing tersebut dijamin oleh sertifikat.

Dalam beberapa hal, saya akui anak-anak kami lebih pintar dan well-informed daripada orangtuanya, sehingga kami sering "kalah" ketika harus mengambil keputusan karena informasi yang diperolehnya lebih lengkap. Anak pertama kami yang sekarang sudah semester 7 di Fakultas Hukum UI, sejak kelas 1 SMA juga sudah memutuskan sendiri untuk masuk ke IPS, sehingga ia tidak mau "membuang" waktunya untuk belajar sesuatu yang ia tidak akan dipakainya, seperti Fisika, Kimia dan Biologi. Akibatnya, nilai yang diperolehnya hanya pas-pasan saja.

Diminati Siswa
Namun, waktunya ia lebih banyak gunakan untuk belajar sesuatu yang lebih menarik minatnya, seperti belajar komputer, organisasi, dan membaca segala macam buku yang tidak ada hubungannya dengan tugas sekolah. Kelas 1 SMA (tahun 1999) ia mengajak beberapa kawannya untuk merintis bidang ekstra kurikuler baru di sekolahnya, yaitu FORTEK (forum teknologi), yang semuanya diusahakan melalui survey kelayakan (ada 100 kuesioner tersebar), seminar, dan presentasi di depan sponsor, sehingga memperoleh 6 perangkat komputer. Bidang tersebut sampai sekarang masih ada, bahkan paling banyak diminati siswa.

Rasanya tidak ada satu pun guru yang memujinya, karena memang angka rapornya biasa-biasa saja, bahkan ada juga nilai merahnya (boro-boro dapat ranking). Namun baginya tidak ada masalah, dan ia memang berpikir strategis. Menurutnya, apabila sistem ujian nasional dan masuk perguruan tinggi adalah seperti sekarang, maka dengan sistem kebut drilling beberapa bulan terakhir sebelum ujian, katanya masih bisa ia kejar.

Jadi, ketika hampir seluruh kawan-kawannya sudah sibuk ikut les sekolah dan bimbingan tes sejak kelas 1 SMA, bahkan sampai banyak yang stres, ia menolak untuk mengikutinya karena mau memakai waktunya untuk mempelajari hal-hal yang diminatinya sendiri. Baru ketika 6 bulan menjelang ujian akhir SMA, ia mau ikut les.

Sejak SMP ia memang sudah senang membaca buku-buku serius seperti karangan Maurice Bucaille, buku-buku filsafat Jabariah dan Badariah, bahkan sekarang ia sedang senang-senangnya mengikuti perkembangan harga pasar saham dan pasar uang, karena ia menginvestasikan semua tabungannya yang Rp 3 juta di reksadana. Semuanya ini ia peroleh dari belajar sendiri, bukan dari sekolahnya.

Perjalanan anak-anak kami masih panjang, sehingga kami belum tahu apakah mereka berhasil nantinya. Namun paling tidak, kami telah berusaha untuk mempersiapkan mereka untuk menjadi manusia yang berpikir kritis dan mandiri, tidak mudah percaya dan diprovokasi, bisa mencari informasi dan mengolahnya sendiri, sehingga nantinya bisa mencari solusi terhadap berbagai masalah dalam hidupnya, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah.

Tentunya juga dengan membekali mereka tentang prinsip-prinsip nilai dan etika. Terus terang, kami memang "melarang" anak-anak kami untuk mendapatkan ranking, karena sistem ini akan membuat seseorang terperangkap untuk mempertahankannya, sehingga mereka hanya mampu berpikir dangkal, pragmatis, dan tidak kritis, akibat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal yang jawabannya sudah baku sesuai dengan rumus.

Menurut Albert Einstein, dengan hanya mengajarkan anak menghafal mata pelajaran, tidak ada bedanya dengan melatih seekor anjing. Menurut Einstein, "With his specialized knowledge-more closely resembles a well-trained dog than a harmoniously developed person."

(Ternyata benar, dengan cara mengulang berkali-kali, anak kami sudah dapat melatih anjingnya yang berusia 4 bulan untuk duduk, loncat, dan salaman). Bukan berarti metode menghafal dan drilling tidak perlu (kognitif), tetapi dimensi lainnya juga harus dikembangkan (sosial, emosi, motorik, spiritual, dan kreativitas), sehingga seluruh dimensi manusia dapat berkembang secara seimbang (harmonis).

Namun, semua metode pelajaran di sekolah hanya diarahkan agar anak-anak dapat menjawab ujian, yang bentuknya memang hafalan, sehingga potensi-potensi lainnya tidak berkembang secara harmonis.

Albert Einstein sudah memberikan warning akan bahayanya sistem pendidikan yang terlalu menjejalkan anak dengan banyak mata pelajaran, yang menurutnya dapat membuat anak berpikir dangkal, bukan seorang yang independent critical thinker (New York Times, October 5, 1952).

Menurutnya, "It is also vital to a valuable education that independent critical thinking be developed in the young human being, a development that is greatly jeopardized by overburdening him with too much and with too varied subject (point system). Overburdening necessarily leads to superficiality. Teaching should be such that what is offered is perceived as a valuable gift and not as a hard duty."

Kalau kita melatih seseorang untuk mempunyai fisik kuat, baik dengan olahraga atau berjalan kaki, maka dengan kekuatan fisiknya ia akan fit bekerja di mana saja yang memerlukan kekuatan fisik. Begitu pula, apabila kita mempersiapkan seorang anak untuk dapat berpikir kritis, selalu ingin tahu, dan mampu mengolah informasi, maka ia akan berhasil dalam pekerjaan apa saja yang memerlukan orang berpikir.

Apalagi di masa depan apabila semakin banyak orang yang mempunyai akses terhadap internet (lima tahun yang lalu mungkin kita tidak membayangkan kalau hand phone bisa dipakai secara massal sampai ke desa-desa. Hal yang sama sangat mungkin terjadi dengan internet, seperti yang sudah terjadi di Korea).

Artinya, tanpa menghafal pun, segala informasi dengan mudah dapat diakses.

Mungkin ilmu yang didapat di sekolah banyak yang tidak terpakai dalam kehidupan anak kita nanti. Apalagi jaman akan terus berubah dengan cepat, sehingga apa yang dipelajari sekarang ini, mungkin saja tidak terpakai dalam kehidupannya di masa depan nanti. Padahal sudah dipelajari dan dihafalkan mati-matian, sampai banyak yang stres dan mengalami masalah kejiwaan.

Menurut Peter Senge, sekolah-sekolah yang mendidik siswanya untuk patuh begitu saja kepada pihak otoritas dan mengikuti peraturan tanpa mempertanyakannya - tidak bersikap kritis - akan gagal menyiapkan para siswanya untuk menghadapi dunia tempat tinggal mereka yang kerap berubah.

Jadi, kalau kita mau menyiapkan anak-anak kita untuk cakap hidup di zamannya kelak, jangan biarkan mereka terperangkap dengan cara yang hanya bisa berpikir sesuai dengan yang telah diprogram (hafalan dan drilling), yaitu tidak kreatif, tidak kritis, tidak berani mengambil risiko, tidak proaktif, dan apatis.

Kasihan mereka, karena mereka harus hidup di masa depan yang begitu cepat berubah, sangat kompleks, serta penuh tantangan dan beban. Seperti kata Einstein, mereka adalah manusia, bukan well-trained dog. *

Original Posted:
SUARA PEMBARUAN DAILY
Last modified: 5/9/05

Ratna Megawangi
Penulis adalah pemerhati masalah sosial pendidikan
Belajar Forex Trading (Valas Trading) di Marketiva

FOREX TRADING (valas trading) merupakan pasar terbesar di dunia diukur berdasarkan nilai total transaksi. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement – bank sentralnya bank-bank sentral seluruh dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi forex mencapai USD 1,900miliar per hari. Dengan demikian, prospek investasi di perdagangan forex adalah sangat bagus.

Pasar valas/forex berjalan selama 24 jam, berputar mulai dari pasar New Zaeland & Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang & Singapura yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman & Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00, sampai ke pasar Amerika yang berlangsung pukul 20.30–10.30. Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang besar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar forex/valas yang bebas.

Forex trading (valas trading) saat ini sudah sangat mudah untuk dilakukan oleh siapapun dan dari manapun. Dengan modal komputer yang tersambung ke internet, kita sudah bisa melakukan forex trading (valas trading) baik dari rumah, kantor, warnet, dan darimana saja yang penting ada fasilitas sambungan internet. Dengan mendaftar di Marketiva, Anda tidak perlu lagi memikirkan modal untuk melakukan forex trading (valas trading), begitu daftar langsung bisa trading karena Anda mendapatkan cash reward $5 real money untuk live trading dan $10,000 virtual money untuk simulasi dengan kondisi pasar yang sesungguhnya. Belajar forex trading (valas trading) dengan metoda belajar sambil praktek akan membuat Anda lebih cepat memahami segala hal tentang forex trading (valas trading).

Transaksi real maupun belajar Forex Trading (valas trading) di Marketiva adalah pilihan terbaik bagi para calon trader dalam mengembangkan ilmu, maupun bagi trader profesional dalam bertransaksi forex trading (valas trading).

KEUNGGULAN
Marketiva provides spot forex on major currency pairs and crosses; $5 cash reward you can start trading right away; tight spreads from 3 pips; trading on 1% margin; virtual and live desks within one account; latest news, alerts on market events, signals, no market commissions; zero-interest on open positions, 24-hour support, chat channels, the most sophisticated and easy-to-use forex charting tool; ability to trade from the charts and the best forex trading software available!

Untuk bisa memulai transaksi sekaligus belajar forex trading (valas trading) di Marketiva, ikutilah langkah-langkah berikut secara berurutan.

MENDAFTAR
Untuk mendaftar, silakan buka website Marketiva, setelah terbuka, klik Open Account, isilah data diri Anda secara lengkap. Untuk field dengan tanda * (bintang) harus Anda isi, yang lain boleh Anda kosongkan.

  • Username: pilihlah username yang indah, karena akan Anda gunakan untuk chatting dengan sesama trader, misalnya: cinta, cantik, handsome, dsb.
  • Password: minimal 8 karakter gabungan huruf dan angka.
  • First Name: isi nama depan Anda
  • Last Name: isi nama belakang Anda, jika nama Anda hanya terdiri dari satu suku kata, masukkan nama Anda tersebut di field First Name dan Last Name. Contoh: jika nama Anda adalah Fitri, maka masukkan First Name: Fitri, Last Name: Fitri.
  • Untuk data alamat isikan sesuai dengan KTP Anda.
  • E-mail: diisi alamat e-mail Anda yang masih aktif.
PERHATIAN: Seluruh data diri yang Anda isikan harus sama dengan KTP, karena akan dilakukan proses verifikasi untuk bisa melakukan transaksi forex trading (trading valas).

Setelah selesai mengisi, klik tombol Continue>

  • User Template: pilih Standar Forex Trader
  • Coupon: boleh dikosongkan
  • Recovery Question: pilih yang paling cocok dengan Anda, misalnya Anda memiliki kucing dengan nama manis, maka pilih: What is your pet's name?
  • Recovery Answer: dalam contoh ini maka jawaban anda adalah: manis
Setelah selesai mengisi, klik tombol next>

  • Berilah tanda chek pada pilihan: I have read, understood, and agree with the Service Agreement under which Marketiva Corporation provides it services and products. I have also read and understood the Risk Disclosure statement and I am willing and able to assume such risks.
Setelah itu klik tombol [finish]. Maka proses pendaftaran Anda sudah selesai.

VERIFIKASI IDENTITAS DIRI
Setelah Anda mendaftar, maka Anda perlu mengupload data diri Anda untuk diverifikasi, Anda hanya diizinkan membuka satu account. Anda tidak bisa melakukan penarikan dana sebelum melakukan identifikasi, dan ada kemungkinan account Anda di-suspend (dibekukan) jika Anda menggunakan komputer dengan IP address yang sama dengan trader lain. Untuk itu segeralah melakukan verifikasi identitas diri, berikut data yang diperlukan:

  • Image ID: Scan KTP/SIM/KTM atau kartu identitas lain yang ada foto dan nama Anda tertera di kartu identitas tersebut.
  • Image Adress: Scan data tagihan yang alamatnya sama dengan KTP/SIM/KTM Anda, misal tagihan listrik, tagihan telepon, rekening bank dll, data di tagihan ini digunakan untuk konfirmasi alamat.
  • Scan data harus berwarna dan masing-masing file ukurannya maksimal 100kb, jadi sewaktu scan, resolusi di set ke 72-100 dpi saja.
  • Bila Anda tidak mempunya data tagihan yang ada nama dan alamat Anda disitu, maka anda boleh mengupload scan ktp saja, scan bagian depan KTP sebagai ID image, bagian belakang sebagai Address image.
  • Upload scan data tersebut di sini
Setelah mengupload data, melaporlah ke live support yang ada di situs Marketiva. Beberapa saat kemudin Anda akan diberitahu bahwa data diri Anda telah selesai diverifikasi.

MEMBUKA ACCOUNT E-GOLD
Proses deposit dan withdrawl termudah adalah dengan e-gold, silakan Anda baca secara lengkap tata cara membuka e-gold, klik disini. PASTIKAN: Nama lengkap Anda di account e-gold harus sama dengan nama lengkap di Marketiva, jika tidak sama maka Anda akan mengalami kesulitan dalam proses deposit dan withdrawl.

MENDOWNLOAD DAN MENGINSTAL STREAMSTER
Untuk memulai transaksi forex trading (valas trading) di Marketiva, Anda memerlukan software Streamster, silakan Download dengan cara menekan tombol get streamster di bagian kanan atas website Marketiva dan install di komputer Anda, kemudian jalankan program Marketiva, Login dengan username dan password yang baru saja Anda buat. Setelah selesai Anda download, double klik file hasil download Anda tersebut untuk menginstallnya di komputer Anda, ikuti langkah-langkah yang diminta.

LOGIN DAN MULAI BERTRANSAKSI
Setelah Anda login masuklah ke room chat international dan indonesia, caranya klik tombol groups di bagian atas jendela streamster, tunggu sebentar sampai ditampilkan daftar room yang ada, pilih international dan indonesia, klik OK, maka otomatis Anda masuk room international dan indonesia. Untuk mulai bertransaksi, bertanyalah kepada support personel dari Marketiva menggunakan bahasa indonesia, boleh di room international maupun di room indonesia. Support personel adalah orang dengan nick yang ada huruf ' i ' (information) di depan nicknya, mereka akan dengan senang hati membantu Anda memahami cara-cara bertransaksi di Marketiva.

MEMBUKA ACCOUNT E-GOLD EXCHANGE
Bila Anda ingin mencairkan e-gold ke dalam bentuk mata uang Rupiah, yang perlu Anda lakukan adalah menjual kembali e-gold Anda ke merchant e-gold di Indonesia contohnya indochanger. Dalam transaksi tersebut Anda akan mentransfer e-gold ke rekening merchant dan Anda akan menerima uang dalam bentuk Rupiah (biasanya melalui ATM atau transfer bank, disarankan Bank Central Asia). Untuk mengisi e-gold, yang Anda lakukan adalah langkah sebaliknya, Anda setorkan Rupiah ke merchant, dan merchant akan mengisi account e-gold Anda. Silakan buka account e-gold exchange Anda di indochanger.

Demikian uraian singkat Step by Step Forex Trading (Valas Trading) di Marketiva. Selamat mencoba, Good Luck.
Musik yang Bersyair (Negatif) tidak Baik untuk Kesehatan

Coba perhatikan saat kita mendengar musik, sebagian besar berisikan syair-syair putus cinta, semangat hidup yang hilang, ajakan untuk bermaksiat dan hal-hal tidak berguna lainnya. Ingatlah bahwa Anda adalah apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda, darimana datangnya pemikiran? Adalah dari hal-hal yang tiap hari kita tangkap dengan panca indra. Pemikiran Anda akan sangat dipengaruhi dengan jenis pemikiran seperti apa yang Anda masukkan ke otak.

Apa jadinya jika tiap hari Anda mendengarkan lagu-lagu cengeng, putus cinta, putus asa, kecewa, sakit hati, dan lirik-lirik tak berguna atau bahkan merusak lain di dalam musik yang tiap hari Anda dengarkan. Adalah sayang jika tiap hari pikiran kita diisi dengan sampah musik.

Mungkin pemakaian musik untuk jangka waktu tertentu tidak begitu masalah, namun jika tiap hari, maka bisa ditebak akan jadi apa Anda nantinya.

Hilangnya semangat pada generasi muda, salah satunya adalah pengaruh dari musik yang mengandung lirik-lirik cengeng, lihatlah, dimana-mana di negeri kita begitu banyaknya orang yang putus asa, merasa gak mampu, pesimis, menyedihkan. Padahal tidaklah demikian adanya jika mereka mengisi otak mereka dengan pemikiran yang positif.

Alih-alih mendengarkan lirik lagu yang akan menghambat sukses Anda, sebaiknya bacalah buku, dan jangan lupa untuk selalu membaca yang berisikan motivasi. Semangat itu seperti baterai, tiap hari harus di charge, karena dia akan habis seiring kegiatan Anda menjalani hidup. Isilah kembali baterai semangat Anda dengan buku-buku motivasi, film-film motivasi, dan seluruh materi yang mengandung motivasi. Dan jangan lupa untuk selalu MENGHINDARI MUSIK BERSYAIR, karena hampir bisa dipastikan 95% lagu-lagu yang beredar di sekitar kita berisi tentang hal-hal negatif seperti yang saya tuliskan di bagian awal.

Musik yang bermanfaat, adakah? Jika kita perhatikan, salah satu bentuk musik yang bernama nasyid, isinya adalah nasehat dan tentang kebahagiaan hidup. Ini mungkin bisa ditolerir untuk Anda dengarkan.

Apapun adanya, HINDARI MUSIK BERSYAIR sebisa mungkin. Semoga Anda bahagia selamanya.

Tuesday, January 10, 2006

MENCARI TEMAN BERMIMPI

Seringkali ketika mencari teman saya merasa agak kerepotan. Bukan berarti tidak gaul, tapi kadang-kadang tidak sesuai aja dengan teman. Misalnya ketika harus berada dalam lingkungan yang negatif, aku pilih menyendiri aja deh. Pernyataan burung yang sejenis akan berkumpul dengan burung yang sejenis pula saya rasa ada benarnya. Saya merasa risih apabila bercengkrama dengan orang-orang yang berpikiran negatif, yang selalu melihat persoalan daripada memikirkan solusi, yang memberikan banyak alasan daripada memperbaiki kinerja.

Bergaul dengan teman yang berpikiran positif, success oriented, satu haluan, membuat saya betah. Namun sayang, selama ini hanya sedikit teman yang saya rasa mempunyai kriteria ini. Misalnya saja, ketika kuliah dulu, hanya ada satu teman yang cocok. Hanya dia yang rasanya mempunyai pemikiran positif dan selalu berorientasi sukses.

Suatu hari teman saya, mengatakan kepada teman-teman, bahwa nanti setelah lulus kita akan melakukan reuni, kita akan menginap di salah satu hotel mewah di kota Padang. Dan bisa ditebak, teman-teman hanya menanggapi tanpa semangat. Rasanya bagi mereka menginap di hotel adalah sesuatu yang tidak mungkin. Hmm, menyedihkan.

Sering saya berpikir, bahwa teman-teman rupanya takut bermimpi. Alhamdulillah saya berkesempatan membaca karya-karya bagus para motivator ternama, seperti tulisan David J Schwartz yang telah mencerahkan saya untuk berani bermimpi, ya bermimpi, karena sukses itu dimulai dengan impian.

Bermimpi, berimajinasi, adalah pekerjaan orang sukses. Saya menyukainya. Awal dari segala kemajuan adalah Impian. Maka, beranilah bermimpi. Seliar apapun impian itu. Nanti akan ada hukum alam yang akan membuat impian kita menjadi nyata. Ayo, siapa berani?
CEGAH HYPER INFLASI DI INDONESIA!

Jakarta, 21 Desember 2005

Sahabat menuju sejahtera,
Dari Harian Kompas hari ini, kita bisa membaca tulisan berita tentang:
  • Sierad PHK 1.500 pekerja, menyusul berita minggu lalu tentang gelombang PHK yang mulai terjadi di beberapa propinsi.
  • Realisasi Proyek PU 74.4 %
  • Target Ekonomi Meleset
  • Disiapkan Paket Kebijakan, diantaranya adalah insentif di bidang perpajakan
  • Lahan Tak Produktif, Ratusan Transmigran Minggat
  • Krisis Pangan, Paceklik, Warga Makan Oyek dan Tiwul
  • Sapi Jatim tidak bisa dipasarkan, kebanjiran daging sapi, ayam dan telur impor
Sementara minggu lalu, kita juga membaca dan mendengar berita tentang aksi buruh diberbagai daerah: Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dll, menuntut naik gaji. Bahkan tuntutan naik 100%!!!

Dimana masa 'keemasan' pertumbuhan ekonomi yang baru saja kita rasakan tahun 2003 dan 2004? Bagaimana mungkin pada tahun-tahun tersebut, saat inflasi kita hanya mencapai 5-6%, sekarang menjadi 18%???

Kapan kita bisa sejahtera? Bila tahun lalu alasan kita bahwa suku bunga terlalu rendah, tidak ada gunanya menabung, sekarang kita menghadapi inflasi yang tinggi, meskipun suku bunga naik menjadi cukup tinggi, tidak ada lagi uang kita yang tersisa karena tergerus kebutuhan hidup yang melonjak akibat inflasi. Lantas kapan bisa sejahtera dengan menabung?

Apakah kenaikan gaji akan menyelesaikan masalah kita? Dalam kondisi seperti ini bukankah perusahaan kita juga mengalami kondisi yang sulit? Lantas, apa yang dapat kita lakukan?

Kita sering lupa, bahwa selain 'Penghasilan', kita juga memiliki 'Pengeluaran'. Dalam kondisi 'Penghasilan' kita meningkat, sudah pasti terjadi..., 'Pengeluaran' kita juga segera meningkat. Gaya hidup kita berubah. Maka, Naik Gaji tidak secara mutlak merupakan jawaban dari masalah ini.

Kalau kita memilih naik gaji, artinya kita hanya fokus pada Penghasilan, ... kita lupa mengatur Pengeluaran kita. Akhir bulan, kita akan merasa pas-pasan lagi. Lantas apa manfaatnya? Selain itu, ada suatu BAHAYA BESAR yang mungkin saja mengintai kita.

APA BAHAYA BESAR ITU?
Pemerintah menaikkan suku bunga, seiring dengan naiknya inflasi, untuk menarik dana masyarakat. Istilah ekonominya adalah menarik jumlah uang beredar. Dengan menaikkan suku bunga, Pemerintah mengharapkan masyarakat menabung. Apakah itu bisa tercapai? Dengan semata Naik Gaji, bisa jadi masyarakat tidak menabung. Masyarakat terus konsumsi. Tidak ada 'sense of crisis'. Maka 'Fiscal Policy' pemerintah tersebut bisa jadi tidak efektif. Inflasi terus meroket karena 'Demand' terus bertambah. Kita menghadapi bahaya HIPER INFLASI.

Mungkin ini adalah pemikiran yang terlalu pesimis?
'Kemungkinan Terburuk' yang mungkin kita hadapi adalah HIPER INFLASI sebagaimana pernah terjadi pada negara Argentina, beberapa tahun yang lalu, atau negara Bolivia, suatu masa yang lalu. Saat itu, telur rebus seharga 1000 pada pagi hari, bisa menjadi 1.000.000 pada malam hari. Ada pula cerita, seseorang harus mendorong gerobak berisi penuh uang kertas yang dirampas gerobaknya karena nilai gerobak lebih berharga dari uang tunai itu sendiri.

Hal-hal apa yang dapat memicu kejadian HIPER INFLASI adalah:
  • Inflasi tak terkendali (tentunya),
  • (Kebijakan Ekonomi) Pemerintahan yang gagal,
  • Obligasi / Surat Hutang Negara yang menjadi tidak ada harganya,
  • Tingkat Pengangguran yang tinggi,
  • Neraca Pembayaran Ambrol, Impor jauh lebih banyak daripada Ekspor,
  • Produksi dalam negeri menurun tajam,
  • Banyak perusahaan bangkrut,
  • 'Goverment Spending' yang tidak efisien, tidak efektif, banyak kebocoran dan korupsi.
  • dan lain lain...
Kondisi lain yang mungkin terjadi:
  • Dana masyarakat yang terhimpun dalam bentuk SBI akan disalurkan oleh pemerintah dalam bentuk Kredit Usaha. Bila risiko usaha dalam krisis adalah kegagalan, maka berapa banyak 'biaya' yang akan terjadi?
  • Semakin tinggi beban ekonomi, meningkatnya biaya ekonomi karena pengangguran, kebijakan iklim investasi yang tidak efektif, pajak yang semakin tinggi (.. Anda sudah punya NPWP? ), akan semakin membuat 'unit cost' produk dalam negeri menjadi semakin mahal, sehingga harga barang impor akan semakin murah.
  • Barang Impor yang semakin banyak akan menyebabkan Perusahaan Dalam Negeri gulung tikar....
  • Sementara masyarakat kita makin terbuai mental 'konsumtif', budaya instant, tidak mau kerja keras, hanya mau kerja seminim mungkin gaji setinggi mungkin..., hanya semakin menciptakan budaya PASAR, bukan budaya PRODUKTIF.
  • Nilai mata uang akan semakin lemah, lemah..., lemah.... sampai akhirnya mungkin... tidak ada harganya...
  • Desakan kompetisi globalisasi semakin berat, semakin berat....

LANTAS APA PILIHAN UNTUK KITA?

Apa solusi yang mungkin bisa kita pilih untuk kita usahakan?
  1. KERJA LEBIH KERAS, LEBIH PRODUKTIF, LEBIH KERAS DAN PRODUKTIF... Bila kita hanya menuntut Naik Gaji, kita hanya berpikir jangka pendek. Dengan bekerja lebih keras, lebih produktif, kita membangun kesejahteraan jangka panjang. Ini pilihan nyaris mutlak. TIDAK ADA YANG BISA MEMBEBASKAN KITA DARI BAHAYA KETERPURUKAN, SELAIN USAHA KERJA KERAS. Coba kita pikirkan, bagaimana mental kerja kita dibandingkan dengan negara lain, yang sudah lebih makmur dari kita?
  2. GUNAKAN PRODUK DALAM NEGERI. Biar pun mahal, gunakan produk dalam negeri. Bangun kebanggaan dan sekaligus bangun pondasi ekonomi negara sendiri. Bila ekonomi negara sendiri runtuh, siapa yang paling sengsara? Siapa yang mau membantu dengan tulus? Coba mulai dari yang kecil. Makanan, minuman, pakaian, peralatan kantor, sepatu, dll.... Lihat semua barang yang ada disekitar anda, yang anda gunakan sehari-hari... Meski produk dalam negeri lebih mahal, atur prioritas. Tidak perlu memiliki 3 barang kalau kita sudah cukup dengan 2 barang.
  3. BERIKAN LEBIH, MINTA BELAKANGAN, MULAI DARI DIRI SENDIRI. Bila kita mengharapkan orang lain, pemerintah, perusahaan, untuk memberi lebih dahulu...., bila satu pihak mengharapkan pihak lain untuk melakukan 'kewajibannya' dulu, maka tidak akan ada perubahan....
  4. BERHEMAT DAN BERINVESTASI. Badai mungkin ada didepan. Coba rasakan.... mungkinkah? Mungkin ya? Mungkin tidak? Apa yang mungkin dapat kita lakukan bila ternyata jawabannya adalah YA? Hemat, akumulasikan dan investasikan dana Anda pada tempat yang aman, atau lebih aman. Pertimbangkan Risiko.
  5. JANGAN SALAHKAN SIAPA-SIAPA, LAKUKAN DAN AJAK TEMAN ANDA. Menyalahkan pihak lain tidak akan memberikan manfaat kepada kita. Saling menyalahkan tidak akan mengubah apapun. Jangan salahkan siapa pun, pemerintah, perusahaan,... negara lain, ... bila terjadi masalah dalam ekonomi negara sendiri, bila kita sendiri turut memberikan kontribusi terhadap permasalahan tersebut.

Ajak teman Anda untuk membuat perubahan. Forward pemikiran ini kepada teman, bila ANDA PEDULI.

Sahabat menuju sejahtera,
Lakukan sesuatu. Each Cent Counts. Setitik peningkatan usaha pun berharga. Coba bawa pemikiran ini pada manajemen perusahaan Anda. Apa yang bisa dilakukan? KERJA KERAS, PRODUKTIF, Berhemat, Berinvestasi, Antisipasi.

Apakah Naik Gaji (saja) cukup untuk menjawab permasalahan Anda? Bila pemikiran ini dapat bermanfaat untuk antisipasi masalah di perusahaan Anda, saya terbuka untuk mendiskusikannya.

Salam Sejahtera. Sekaranglah Masa Kerja Keras!!!

Hendri Hartopo

Konsultan Keuangan, Perbankan, Investasi, Asuransi Direktur KOMMIT Sejahtera (Konsultan Koperasi Karyawan). Penulis Buku Laris "Save Or Sorry!"

Web: www.hendrihartopo.info
Email: email@hendrihartopo.info -
hendri_hartopo@yahoo.com
Cell: 021.30118474 - 0815.9661067

Monday, January 09, 2006

TAMPIL MENYENANGKAN DAN MENARIK
Semakin nyata dan bermanfaat pengalaman seseorang ketika berhubungan dengan Anda, semakin kuatlah keinginan orang tersebut untuk melanjutkan hubungannya.

Dapatkan Anda membuat seseorang menyukai Anda? Meskipun pemikiran seseorang itu tidak dapat dipaksakan, setidak-tidaknya dapat diarahkan. Jika Anda mengetahui dan menerapkan kaidah-kaidahnya, Anda dapat membuat seseorang menyenangi dan selalu mengharapkan pertemuan dengan Anda.

BERGEMBIRALAH
Seorang kakek dengan bangga membicarakan cucu-cucunya. Meskipun ia mencintai semua cucunya, namun sebenarnya ia lebih menyukai salah satu dari antara mereka.

"Saya berusaha untuk tidak berlaku demikian," katanya, "tetapi sulit sekali! Kita cenderung untuk bersikap seperti orang lain bersikap terhadap kita, tetapi cucu satu ini selalu sangat gembira melihat saya datang, sehingga saya mempunyai sikap yang lain!"

Kita semua mempunyai kecenderungan seperti itu. Bila Anda melihat bahwa seseorang begitu gembira dan senang melihat antau bercakap dengan Anda, apakah Anda sendiri secara emosional tidak senang berada disampingnya?

TERSENYUMLAH
Renungkanlah! Bukankah orang yang memikat Anda adalah orang yang selalu tersenyum ceria dan menyenangkan ? Anda akan menemukan bahwa orang yang tidak Anda sukai pun akan lebih menarik bila ia tersenyum. Mengapa senyum mempunyai kekuatan yang besar? Sebab senyum mengisyaratkan cinta, mencerminkan penerimaan. Dan membuat orang merasa bahwa kita menerima mereka adalah salah satu cara yang paling efektif utnuk mempengaruhi seseorang.

SANJUNGLAH
Pujian atau sanjungan akan membuat Anda melayang! Ini kenyataan yang sangat terkenal. Inilah cara yang sangat efektif bagi seseorang untuk dekat orang lain. Tetapi orang sering ragu untuk menyanjung orang lain, sebab ia khawatir pujiannya akan dianggap tidak tulus dan hanya sekedar basa-basi saja. Memang benar bahwa orang sering curiga dan tidak percaya bila orang lain memberikan pujian atau sanjungan yang berlebihan. Namun demikian, dalam hati mereka sebenarnya menerima dengan senang walaupun secara lahiriah mereka nampak acuh. Namun Anda harus hati-hati. Pujian yang terlalu banyak akan mengurangi ketulusan Anda.

BATASILAH KEBERSAMAAN
Tentu saja Anda tahu bahwa jika Anda berlama-lama bersama seseorang, ia akan cepat bosan. Pertimbangkanlah hal berikut: Jika Anda membatasi kebersamaan Anda dengan orang lain, sebenarnya Anda justru membuat mereka ingin lebih lama bersama Anda, bahkan seandainya ia tidak begitu tertarik kepada Anda pada mulanya! Orang justru ingin bertemu Anda lebih sering lagi, jika Anda membatasi kebersamaan!

MENGHADAPI KESULITAN
Bila keinginan anda ditolak atau tidak didengarkan janganlah Adna kehilangan kesabaran. Utarakan lebih keras lagi. Bersedialah untuk mundur sejenak dengan baik baik. Dengan sikap demikian, Anda akan meyakinkan orang lain bahwa persahabatan yang Anda inginkan itu tulus, baik, dan memang layak. Orang akan menyintai dan mengagumi orang yang dengan senang hati menghadapi kesulitan. Menerima kekalahan dengan senang hati secara tak sengaja akan menyebabkan oran glain percaya kepada Anda di masa mendatang. Ingatlah, cinta selalu menuntut kepercayaan!

Berbagai Cara Mengatakan I Love You:
  1. Pada tgl tertentu setiap bulan , tanggal 8 misalnya hadiahkanlah pasangan Anda setangkai mawar, sebaiknya warna bunga mawar yang anda berikan tidak sama setiap bulannya..Mawar juga bisa Anda gunakan sebagai cara untuk mengajaknya berduaan.
  2. Tulislah sesuatu yg lucu dikertas Post-it, dan tempelkan ditempat yang langsung terlihat, seperti " Ciluk-ba ! He..he aku bisa lihat kamu lho". Jangan lupa untuk memastikan tulisan tersebut dapat membuatnya tersenyum.
  3. Buatlah puisi dari dari namanya, dan letakkan puisi tersebut diatas bantalnya setiap malam, akan lebih baik puisi tsb ditulis dikertas yang bagus.
  4. Cobalah untuk sesekali memberikan kejutan padanya. kejutan tsb tidak perlu mahal harganya. anda cukup tiba-tiba muncul dikantornya sepulang kerja untuk mengajaknya makan malam.
  5. Siapkan bathtub berisi air hangat. sebagai penghidup suasana romantis, putarlah musik lembut, nyalakan lilin dan sebarlah kelopak-kelopak mawar ke dalam bathtub, setelah itu anda bisa memandikannya tanpa perlu berbasah-basah ria..selanjutnya terserah anda...
  6. Jika pasangan anda stress dan tertekan, segeralah berhenti mengerjakan apa yang sedang anda kerjakan. dekati dan berikan si dia pelukan hangat dan penuh kasih sayang. Like everybody says: hug is terrific therapy.

MEMBANGKITKAN KETERGANTUNGAN EMOSIONAL
Ada perbedaan besar antara mencintai dan mabuk cinta. Bila Anda mencintai seseorang, Anda menguasai perasaan Anda- Anda dapat menunjukkan perasaan dan sikap Anda kepada orang tersebut. Tetapi bila mabuk cinta, Anda tidak menguasai diri lagi. Tanpa daya Anda bergantung pada siapa saja yang Anda puja. Kunci utama untuk mendapatkan seseorang itu pertama-tama membuat orang tersebut bergantung secara emosioanl kepada Anda- bukan sebaliknya!

Mengapa pasien seringkali jatuh cinta kepada ahli jiwa mereka? Ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan orang jatuh cinta kepada orang lain yang memenuhi kebutuhan emosional mereka. Di dalam konsultasi yang efektif, pasien menyadari bahwa terpenuhi kebutuhan emosional untuk dimengerti dan dikasihi. Mereka menyadari bergantung kepada konselor mereka demi terpenuhinya kebutuhan mereka. Mereka tidak dapat lepas dari ahli jiwa mereka.

Agar berhasil dalam percintaan kadang-kadang perlu berperan (sedikit) sebagai ahli jiwa (yang hebat). Semakin baik anda yang memerankan, semakin dalam cinta yang dirasakan oleh orang yang Anda inginkan. Diantara kiat berikut akan menolong Anda memerankan peran tersebut.

1. SELALU HADIR DIDEKATNYA
Syarat pertama yang harus dipenuhi ialah bahwa Anda selalu siap sedia. Kehadiran Anda harus diketahui dan dirasakan. Hal ini tidak selalu mudah. Tetapi Anda tidak perlu takut untuk mengganggu kehidupannya. Karena terkadang kasih terbesar ditemukan bukan dengan pergi mencarinya secara aktif, melainkan orang menyodorkan kepada kita pada saat kita tidak punya minat. Bila ada orang yang jatuh cinta (perhatikan kata-kata ini dengan seksama), ia akan selalu bersama seseorang yang siap sedia di dekatnya!

Seorang mahasiswa muda menjalankan prinsip ini ketika sedang mengambil hati calon istrinya. Ia mengatakan bahwa walaupun sang gadis tidak ada ketika ia menelopon, ia selalu meninggalkan pesan kepda teman sekamarnya supaya gadis itu selalu mengetahui kehadirannya. (Namun demikian ia tidak membiarkan gadis itu berpikir bahwa ia telah mengikatnya secara total). Maka hadirlah didekat orang yang Anda inginkan walaupun ia seolah-olah tidak membutuhkan Anda! Saatnya akan tiba mereka membutuhkan seseorang dan Anda orang pertama yang memenuhi harapannya! Sama seperti pasien yang bergantung kepada ahli jiwa pada saat kritis, orang yagn Anda inginkan akan berpaling kepada Anda pada saat mereka membutuhkan.

2. DENGARKAN DENGAN PENUH MINAT
Orang membutuhkan seseorang tempat curahan hati. Mereka sangat bahagia dan bertindak sebaik-baiknya bila ada salah seorang yang betul-betul tahu dan mengerti apa yang dialaminya. Namun nyatanya banyak orang kesulitan untuk mengungkapkan isi hati mereka yang sesungguhnya kepada orang lain. Betapa sering anda mendengarkan pasangan yang frustasi dengan mengeluh tetapi penuh sayang, " Aku memintanya untuk mengatakan apa salah saya, tetapi ia hanya membisu dan memendam di hati!" Banyak orang sulit untuk terbuka, bahkan pada jalinan yang tulus ini.

Apa yang harus Anda lakukan untuk merebut kepercayaan seseorang dan menghancurkan tembok penghalang komunikasi?

Mulailah gunakan metode mendengarkan dengan penuh minat' Teknik ini menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk menguatkan hubungan dengan orang lain. Teknik ini adalah :
  • Diamlah bila orang lain sedang bicara. Jangan memotong pembicaraan. biarkan ia berbicara selama mungkin. Semakin lama Anda bersedia membiarkan orang untuk melampiaskan isi hatinya, semakin besar Anda memuaskan kebutuhan emosionalnya untuk dimengerti. Ini akan mendorong kejujuran dan keterbukaan orang tersebut.
  • Biarkan pembicara berhenti sebentar untuk meyakinkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan dan mengerti. Komentar anda cukup "Hm-hmm atau Ya,lalu..."
  • Tataplah pembicara saat berbicara.
  • Jangan menilai atau memberi pendapat mengenai sikap atau perasaan yang diungkapkan seseorang.
  • Biarkan orang lain membukakan dirinya atas kemauan sediri. Bila kelihatannya ia berbicara berputar-putar dan tidak masuk akal, biarkan saja! Jangan mecoba mengarahkan jalan pikirannya seperti jalan pikiran Anda. Jangan coba menggali informasi dari orang yang belum siap untuk membuka diri. Dengan mencipkan suasana yang tidak mengancam, ia dapat mengungkapkan diri sesuai dengan kehendaknya, tanpa takut dicela atau diadili, maka Anda akan segera di cari 'hanya untuk teman bercakap-cakap'.
Kesabaran mendengarkan jarang ditemukan, dan ia segera menyadari bahwa kepada Anda ia dapat memuaskan dahaganya. Tidak ada orang lain yang dapat memberikan pengertian yang demikian dalam. Semakin besar pengertian Anda kepada orang yang Anda inginkan, semakin besar pengaruh Anda terhadapnya. Pada gilirannya, orang itu akan benar-benar terikat kepada Anda. Pentingnya mendengarkan dengan penuh minat sebagai senjata untuk mendapatkan cita tidak boleh diabaikan.